June 7, 2024

Starlink Masuk Indonesia, Pengusaha Lokal Mulai Tingkatkan Kapasitas Satelit

Ketua Umum Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) Anggoro Kurnianto Widiawan (tengah) saat konferensi pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (4/6/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]

Suara.com – Layanan internet Starlink milik Elon Musk baru saja diresmikan di Indonesia. Merespons itu, para pengusaha lokal pun telah meningkatkan kapasitas satelit yang signifikan. Ketua Umum Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI), Anggoro Kurnianto Widiawan mengatakan, peningkatan kapasitas ini didorong oleh perkembangan teknologi satelit, baik itu High Throughput Satellite (HTS) maupun konstelasi Satelit Nongeostasioner alias NGSO.

“Dengan bervariasinya layanan satelit tersebut, ini memberikan kesempatan bagi para customer untuk memilih sesuai preferensinya,” kata Anggoro dalam konferensi pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (4/6/2024). Telkomsat misalnya, pada 2024 ini akan memiliki total 45 Gbps kapasitas satelit GSO yang mencakup Satelit Merah Putih, HTS-113BT, Apstar-5D, dan Mysat-1. Lalu ada penambahan 180 Gbps untuk kapasitas satelit NGSO (Starlink).

“Kapasitas tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan beberapa sektor yang meliputi penyedia layanan internet (ISP), pemerintah, banking dan enterprise, sekolah, rumah sakit, serta wholesale kepada operator telekomunikasi lainnya,” urai dia. Anggoro melanjutkan, penambahan kapasitas satelit ini juga dilakukan Pasifik Satelit Nusantara (PSN). Perusahaan itu berpandangan kalau broadband market masih menjadi salah satu pasar yang menjanjikan bagi operator satelit.

Sebagai strategi dalam memenuhi kebutuhan pasar tersebut, PSN akan menyediakan 165 Gbps kapasitas satelit GSO (Nusantara-1 dan Satria-1) serta rencana peluncuran satelit NUSANTARA-5 dengan kapasitas satelit sebesar 165 Gbps untuk memenuhi kebutuhan pasar di wilayah Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Tak hanya itu, ada pula operator-operator yang juga telah merencanakan beberapa terobosan. Anggoro mencontohkan, mereka sudah melakukan roll-out untuk layanan sistem NGSO-nya, dan bersiap masuk ke dalam pasar enterprise, government, dan military.

“Termasuk telah melakukan trial untuk beberapa use case seperti cellular backhaul, ERP system, mobility and emergency response, maritime, dan IoT,” pungkasnya. Sebelumnya Elon Musk meresmikan peluncuran internet Starlink di Indonesia. Layanan berbasis satelit itu dirilis di Puskesmas Pembantu, Desa Sumerta Kelod, Kota Denpasar pada Minggu sore (19/05/2024).

Dalam sambutannya, Elon Musk menyebut kalau internet bisa memudahkan kehidupan di semua bidang, termasuk kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi. “Ini (Starlink) untuk kesehatan dan saya rasa bisa ditransformasikan untuk pendidikan juga. Kalau anda bisa mengakses internet, anda bisa pelajari segalanya secara mudah dan cepat,” kata Elon dalam sambutannya.

“Kehadiran internet pun dapat membawa dampak yang signifikan pada perekonomian suatu daerah. Masyarakat di pedesaan bisa menjual produk atau jasa secara online kepada konsumen di dunia,” jelasnya.

source: suara.com

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest